Jakarta, April 2019 – “Brasil merupakan negara penyerap karbon terbesar ketiga di dunia, namun sekaligus merupakan penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar ke-7 setelah Indonesia,” kata Tasso Azevedo, Koordinator Umum MapBiomas Brasil, pada April 2019. Perubahan tutupan dan penggunaan lahan, ujarnya lagi, merupakan sumber emisi gas rumah kaca yang paling dominan.

Karena itu, menurut Azevedo, data tutupan lahan tahunan menjadi penting untuk melihat bagaimana transisi terjadi dan sebagai masukan bagi kebijakan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan.

Azevedo menyampaikan hal tersebut pada sesi pembukaan kunjungan MapBiomas Brasil ke Indonesia. Kunjungan ini merupakan kerjasama antara jaringan masyarakat sipil Indonesia dan Brazil untuk mengimplementasikan platform pemantauan dinamika tutupan hutan dan lahan. 

Dalam kunjungannya ke Indonesia, MapBiomas Brasil bersama Auriga Nusantara dan Woods & Wayside International menemui beberapa kementerian dan lembaga. Antara lain, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Badan Informasi Geospasial (BIG) , Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), serta sejumlah lembaga masyarakat sipil (CSO) yang berfokus pada pelestarian lingkungan. Azevedo dkk. memokuskan pengenalan MapBiomas pada metode dan teknologi yang digunakan dalam proses pemetaan.

MapBiomas mengembangkan teknik pemetaan tutupan lahan dan penggunaan lahan berdasarkan Landsat dan citra satelit lainnya dengan algoritma pembelajaran mesin yang diproses pada platform Google Earth Engine. Pengenalan teknologi dan platform kepada instansi pemerintah dan lembaga masyarakat sipil ini diharapkan dapat membantu mengembangkan platform pemetaan yang cepat, andal, dan terbuka untuk umum.