Mapbiomas Indonesia menerapkan proses pascaklasifikasi (post-classification) untuk menstabilkan data dan mengurangi bias setelah proses klasifikasi selesai. Proses pascaklasifikasi meliputi: gap fill, spatial filter, temporal filter, frequency filter, dan incident filter.
Spatial Filter
Spatial filter digunakan untuk mencegah perubahan nilai klasifikasi dalam sebuah grup piksel. Filter ini dibuat berdasarkan connectPixelCount yang akan menempatkan komponen piksel yang terhubung yang memiliki nilai piksel yang sama. Pada filter ini setidaknya dibutuhkan 5 piksel yang terhubung sebagai nilai koneksi minimum.
Temporal Filter
Temporal filter digunakan untuk mengidentifikasi transisi yang tidak diinginkan yang terjadi dalam waktu 3 hingga 5 tahun. Filter ini akan memeriksa dan mengubah piksel terisolasi untuk diklasifikasi ulang sesuai dengan kelas sebelum dan sesudahnya.
Gap-Fill Filter
Pembuatan mosaik tahunan tanpa awan menyebabkan dihapusnya areal yang tertutup awan atau bayangan awan, sehingga areal tersebut menjadi 'tanpa data'. Areal tanpa data tersebut pada akhirnya tidak akan terklasifikasi atau tetap menjadi kelas tanpa data. Gap-fill filter diterapkan untuk mengisi areal tanpa data tersebut dengan data yang diambil dari data tahun sebelumnya.
Frequency Filter
Frequency filter mempertimbangkan kemunculan kelas tertentu di seluruh rangkaian waktu. Semua kemunculan kelas dengan persistensi kurang dari 10% akan disaring dan diklasifikasikan sebagai non-kelas.
Incident Filter
Incident filter digunakan untuk menstabilkan nilai piksel yang terlalu sering berubah dalam 20 tahun. Hal ini biasanya terjadi di perbatasan antar kelas. Nilai piksel yang telah berubah lebih dari 8 kali akan diganti dengan nilai piksel yang stabil dalam periode tahun tersebut.