Jakarta, Juli 2019 – Dalam kerangka membangun Mapbiomas Indonesia, sekelompok masyarakat sipil dilatih materi dasar, berupa pengenalan Google Earth Engine (GEE) dan pengolahan citra satelit berbasis cloud.

Cesar Diniz dan Luis Cortinhas, dua orang ahli spasial dan pemrograman dari SOLVED Brasil, salah satu anggota Mapbiomas Brasil menjadi instruktur pelatihan yang menghabiskan waktu tiga hari di Royal Kuningan Hotel ini. Peserta latih terdiri atas HAKA Aceh, HAKI Sumsel, GENESIS Bengkulu, SAMPAN Kalbar, SAVE OUR BORNEO Kalteng, GREEN of BORNEO Kaltara, KOMIU Sulteng, MNUKWAR Papua Barat, JERAT Papua, WWI dan Auriga Nusantara.

Mapbiomas merupakan platform yang memperlihatkan serangkaian tutupan lahan, termasuk dinamikanya, yang dikembangkan oleh jejaring masyarakat sipil di Brasil. Google Earth Engine (GEE), sebuah aplikasi rekaan Google yang dapat menyimpan dan mengolah data spasial, termasuk citra satelit, menjadi elemen kunci mapbiomas.

Auriga Nusantara berinisiatif mengembangkan platform ini di Indonesia dengan melibatkan kelompok masyarakat sipil yang memiliki karakteristik penggunaan data spasial dalam kerja-kerjanya. Karena dirancang akan menampilkan data se-Indonesia, maka kelompok masyarakat sipil yang dilibatkan merepresentasi pulau-pulau besar Indonesia.

Pada pelatihan dasar ini, peserta dilatih menyusun logika dan memformulasinya menjadi rumus tertentu dalam format java script, bahasa program yang dipakai mengoperasikan GEE. Penggunaan java script menjadi tantangan tersendiri karena, meski terbiasa mengolah data spasial, sebagian besar peserta tidak memiliki latar belakang pemograman. Karenanya, peserta butuh waktu lebih untuk memahami java script, memformulasikannya menjadi rumus, hingga menampilkan data yang dirumuskan tersebut. GEE sendiri mempermudah penyimpanan dan pengolahan data, apalagi data yang akan diolah dalam skala terrabyte karena yang diproses adalah kumpulan citra satelit puluhan tahun.

Peserta latih ini diproyeksikan menjadi Tim Mapbiomas Indonesia, yang terdiri atas Tim Inti (Auriga Nusantara dan WWI) dan Tim Regio (merepresentasi wilayah-wilayah di Indonesia). Tim Regio akan memetakan peta-peta dasar di regio masing-masing, sementara Tim Inti selain membantu Tim Regio juga akan memetakan peta-peta tematik yang lingkupnya nasional.